Berawal dari mengelola kursus INGG,
tahun 2002 datanglah ide untuk
mendirikan sebuah SMK di Kota Bukittinggi. Karena belum berpengalaman membuat
proposal Pendirian SMK, maka saya waktu
itu sebagai ketua Yayasan
berdiskusi dengan teman bernama Pak Armen. Beliau waktu itu sama-sama
guru PNS dengan saya di SMKN 1 Padang
Panjang. Dengan bantuan Bapak Armen, saya memberanikan diri untuk membuat
proposal ijin pendirian SMK. Maret tahun 2003 keluarkan ijin SMK Terpadu Gema
Nusantara Bukittinggi berkat bantuan dari
Inyiak Haji Buya Syamsuddin, ketua MUI dan penasehat walikota Bukittinggi
dengan nomor SK 188-45-47-2004 dikeluarkan oleh Walikota Bukittinggi Bapak Drs.
Djufri tanggal 01-03-2004 .Latar
belakang memakai nama SMK Terpadu,
karena keinginan yayasan pada waktu itu bahwa di sebuah lokasi SMK ada STM ada
SMEA. Maka atas dasar itulah diberinama TERPADU. Kami memakai gedung bekas
rumah PJKA yang dikuasai oleh Kodim 0304 Agam dengan status sewa. Siswa pertama
berjumlah 75 orang dengan jurusan Sekretaris dan Akuntansi. Kepala Sekolah
pertama kali waktu itu adalah Bapak Marilis,MM,MBA dan wakil kepala sekolah
bidang Kurikulum Bapak Mawardi Tanjung dan Wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan Rahmat Sastra Perdana sedangkan wakil kepala sekolah sarana dan
prasarana Bapak Junaidi.
Tahun 2005 kami menambah program
keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan kami pindah ke Belakang Balok memakai gedung Kodim
0304 agam yang waktu itu ditinggalkan oleh SMK Paramitha. Bantuan Direktorat
dengan program JIS (jaringan Informasi sistem) kami terima 10 juta untuk
melatih guru-guru computer. Termasuk guru dari STM Negeri Bukittinggi. Di
lokasi itu kami juga mempersiapkan dan melatih siswa untuk magang ke Jepang.
Karena lokasinya luas, sementara biaya kontrak tinggi, maka kami memutuskan
untuk pindah ke Ujung Bukit bekas Akademi Prima Nusantara. Lokasi Kodim yang
dibelakang balok kami gunakan untuk persiapan pembukaan Fakultas Kesehatan dan
MIPA UMSB bersama Bapak Mursid, Bapak Dr. Iwan ,Bapak Darman dan kawan – kawan lainnya. Di ujung Bukit mulai tahun 2006 s/d
2009 kami berkampus di sana. Dan di ujung Bukit dibawah kepemimpinan Bapak Syaiful, SMK
Terpadu Genus terakreditasi B untuk program TKJ dan Akuntansi.
Tahun 2010 kami meninggalkan lokasi
di ujung Bukit karena lokasinya tidak memadai untuk proses belajar mengajar
pindah ke Jalan Sudirman No. 16 A Bukittinggi bergabung dengan PKT 1 tahun
INGG.
Tahun ajaran 2010/2011 kami menambah program keahlian Teknik Sepeda
Motor (TSM) dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Nomor : 421.2/182/Disdikpora.Bkt/SM-2010 dengan siswa
angkatan pertama 20 orang. Akhir
Tahun 2010 kami pindah lagi ke Gurun Panjang, Pakan Kurai Jl. Hamka 55
Lambau Bukittinggi. Yang mengusulkan tempat belajar di Pakan Kurai adalah Bapak
Ispar selaku kepala SMK EI. Beliau mengenalkan kami dengan orang yang punya
gedung, dengan catatan Gedung tersebut harus direnovasi karena rusak berat
dimakan usia dan gempa. Berhubung SMK EI waktu itu sedikit siswa, maka kami
membuat kesepakatan dengan Kepala SMK EI untuk memakai gedung bekas MIC
tersebut berdua. Bapak Ispar memakai gedung yang masih layak pakai, sementara
SMK Genus memakai gedung yang rusak
berat.Satu lagi persyaratan dari pak Ispar, bahwa ke depan SMK Genus tidak
membuka lagi jurusan TKJ karena SMK EI ke depan akan membuka jurusan TKJ.
Komitmen itu kami tuangkan di atas segel diketahui Dinas Pendidikan Kota
Bukittinggi. Ditahun ajaran 2010/2011, kepala
sekolah dipimpin oleh Defi Endri,S.Pd, beliau pindah dari SMKN 1 Padang Panjang
ke SMK Genus Bukittinggi sebagai guru DPK. Secara bertahap mulailah bangunan
tua itu direnovasi. Di tahun 2010/2011 itu pulalah dibuka jurusan Teknik Sepeda
Motor (TSM).
Mengingat jurusan Akuntansi, Adm Perkantoran kurang peminat, maka tahun pelajaran
2013/2014, SMK Genus membuka kompetensi keahlian baru Keperawatan Kesehatan.
Gagasan membuka kompetensi keperawatan ini didasarkan kepada tuntutan pasien di
rumah sakit yang kurang telayani dengan
pegawai rumah sakit yang rata-rata tamatan Akademi dan Sekolah Tinggi
Kesehatan. Di samping itu di Bukittinggi – Agam belum ada sekolah yang membuka
kompetensi keperawatan kesehatan. Kami melakukan kunjungan ke SMK Raflesia di
Depok yang sudah lama membuka kompetensi keperawatan dengan terakreditasi A. Di
SMK Raflesia kami disambut baik oleh Ibu
Kepala Sekolah dan para wakil. Mereka
memberikan informasi dan kiat-kiat membuka dan mengelola kompetensi keperawatan.
Sebelum ke Depok, 1 minggu sebelum Lebaran Idul Fitri Kepala Sekolah sudah
berangkat ke Direktorat SMK untuk berkoordinasi dengan Direktorat SMK tentang
pembukaan kompetensi keperawatan. Direktorat
SMK menyambut baik maksud penambahan kompetensi keahlian keperawatan dan
langsung mengeluarkan rekomendasi. Kemudian kami juga menemui pihak Dinas Kesehatan Propinsi Sumaterea Barat untuk
meminta dukungan. Alhamdulillah kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Ibu
Rosnini, M,Kes memberikan dukungan dengan dikeluarkan rekomendasi
dukungan.Tahun Pertama, kami menerima siswa 200 orang untuk kompetensi keahlian
keperawatan, sedangkan pendaftar sekitar 200 orang,berdasarkan ijin penambahan
kompetensi keahlian keperawatan SK Kepala
Disdikpora Bukittinggi Nomor : 188.45.3a/85/Disdikpora.Bkt/SM-2014 tertanggal
Maret 2014 . Tahun ajaran 2014/2015 kami nenambah lagi kompetensi keahlian
Farmasi. Setiap ada kegiatan – kegiatan seminar dan pelatihan yang diadakan
PPNI kami diundang. InyaALLAH tahun 2016
kami akan membangun Gedung untuk SMK
Terpadu Genus di Tanggah Jua Kota Bukittinggi
beserta klinik kesehatan.Semoga!
0 komentar:
Posting Komentar