Jumat, 04 April 2014

SEJARAH SMK TERPADU GEMA NUSANTARA (GENUS)

         Berawal dari mengelola kursus INGG, tahun  2002 datanglah ide untuk mendirikan sebuah SMK di Kota Bukittinggi. Karena belum berpengalaman membuat proposal Pendirian SMK, maka saya waktu  itu sebagai ketua Yayasan  berdiskusi dengan teman bernama Pak Armen. Beliau waktu itu sama-sama guru PNS  dengan saya di SMKN 1 Padang Panjang. Dengan bantuan Bapak Armen, saya memberanikan diri untuk membuat proposal ijin pendirian SMK. Maret tahun 2003 keluarkan ijin SMK Terpadu Gema Nusantara Bukittinggi berkat  bantuan dari Inyiak Haji Buya Syamsuddin, ketua MUI dan penasehat walikota Bukittinggi dengan nomor SK 188-45-47-2004 dikeluarkan oleh Walikota Bukittinggi Bapak Drs. Djufri  tanggal 01-03-2004 .Latar belakang  memakai nama SMK Terpadu, karena keinginan yayasan pada waktu itu bahwa di sebuah lokasi SMK ada STM ada SMEA. Maka atas dasar itulah diberinama TERPADU. Kami memakai gedung bekas rumah PJKA yang dikuasai oleh Kodim 0304 Agam dengan status sewa. Siswa pertama berjumlah 75 orang dengan jurusan Sekretaris dan Akuntansi. Kepala Sekolah pertama kali waktu itu adalah Bapak Marilis,MM,MBA dan wakil kepala sekolah bidang Kurikulum Bapak Mawardi Tanjung dan Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Rahmat Sastra Perdana sedangkan wakil kepala sekolah sarana dan prasarana Bapak Junaidi.
          Tahun 2005 kami menambah program keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan kami  pindah ke Belakang Balok memakai gedung Kodim 0304 agam yang waktu itu ditinggalkan oleh SMK Paramitha. Bantuan Direktorat dengan program JIS (jaringan Informasi sistem) kami terima 10 juta untuk melatih guru-guru computer. Termasuk guru dari STM Negeri Bukittinggi. Di lokasi itu kami juga mempersiapkan dan melatih siswa untuk magang ke Jepang. Karena lokasinya luas, sementara biaya kontrak tinggi, maka kami memutuskan untuk pindah ke Ujung Bukit bekas Akademi Prima Nusantara. Lokasi Kodim yang dibelakang balok kami gunakan untuk persiapan pembukaan Fakultas Kesehatan dan MIPA UMSB bersama Bapak Mursid, Bapak Dr. Iwan ,Bapak  Darman dan kawan – kawan lainnya. Di ujung Bukit mulai tahun 2006 s/d 2009 kami berkampus di sana. Dan di ujung Bukit dibawah kepemimpinan Bapak  Syaiful, SMK  Terpadu Genus terakreditasi B untuk program TKJ dan Akuntansi.
      Tahun 2010 kami meninggalkan lokasi di ujung Bukit karena lokasinya tidak memadai untuk proses belajar mengajar pindah ke Jalan Sudirman No. 16 A Bukittinggi bergabung dengan PKT 1 tahun INGG.
Tahun ajaran 2010/2011  kami menambah program keahlian Teknik Sepeda Motor (TSM) dengan SK Kepala Dinas Pendidikan Nomor :  421.2/182/Disdikpora.Bkt/SM-2010 dengan siswa angkatan  pertama 20 orang. Akhir  Tahun 2010 kami pindah lagi ke Gurun Panjang, Pakan Kurai Jl. Hamka 55 Lambau Bukittinggi. Yang mengusulkan tempat belajar di Pakan Kurai adalah Bapak Ispar selaku kepala SMK EI. Beliau mengenalkan kami dengan orang yang punya gedung, dengan catatan Gedung tersebut harus direnovasi karena rusak berat dimakan usia dan gempa. Berhubung SMK EI waktu itu sedikit siswa, maka kami membuat kesepakatan dengan Kepala SMK EI untuk memakai gedung bekas MIC tersebut berdua. Bapak Ispar memakai gedung yang masih layak pakai, sementara SMK Genus memakai gedung yang  rusak berat.Satu lagi persyaratan dari pak Ispar, bahwa ke depan SMK Genus tidak membuka lagi jurusan TKJ karena SMK EI ke depan akan membuka jurusan TKJ. Komitmen itu kami tuangkan di atas segel diketahui Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi. Ditahun ajaran 2010/2011, kepala sekolah dipimpin oleh Defi Endri,S.Pd, beliau pindah dari SMKN 1 Padang Panjang ke SMK Genus Bukittinggi sebagai guru DPK. Secara bertahap mulailah bangunan tua itu direnovasi. Di tahun 2010/2011 itu pulalah dibuka jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM).

         Mengingat  jurusan Akuntansi, Adm Perkantoran  kurang peminat, maka tahun pelajaran 2013/2014, SMK Genus membuka kompetensi keahlian baru Keperawatan Kesehatan. Gagasan membuka kompetensi keperawatan ini didasarkan kepada tuntutan pasien di rumah sakit  yang kurang telayani dengan pegawai rumah sakit yang rata-rata tamatan Akademi dan Sekolah Tinggi Kesehatan. Di samping itu di Bukittinggi – Agam belum ada sekolah yang membuka kompetensi keperawatan kesehatan. Kami melakukan kunjungan ke SMK Raflesia di Depok yang sudah lama membuka kompetensi keperawatan dengan terakreditasi A. Di SMK Raflesia kami disambut  baik oleh Ibu  Kepala Sekolah dan para wakil. Mereka memberikan informasi dan kiat-kiat membuka dan mengelola kompetensi keperawatan. Sebelum ke Depok, 1 minggu sebelum Lebaran Idul Fitri Kepala Sekolah sudah berangkat ke Direktorat SMK untuk berkoordinasi dengan Direktorat SMK tentang pembukaan kompetensi keperawatan. Direktorat  SMK menyambut baik maksud penambahan kompetensi keahlian keperawatan dan langsung mengeluarkan rekomendasi. Kemudian kami juga menemui pihak Dinas  Kesehatan Propinsi Sumaterea Barat untuk meminta dukungan. Alhamdulillah kepala Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Ibu Rosnini, M,Kes memberikan dukungan dengan dikeluarkan rekomendasi dukungan.Tahun Pertama, kami menerima siswa 200 orang untuk kompetensi keahlian keperawatan, sedangkan pendaftar sekitar 200 orang,berdasarkan ijin penambahan kompetensi keahlian keperawatan  SK Kepala Disdikpora Bukittinggi Nomor : 188.45.3a/85/Disdikpora.Bkt/SM-2014 tertanggal Maret 2014 . Tahun ajaran 2014/2015 kami nenambah lagi kompetensi keahlian Farmasi. Setiap ada kegiatan – kegiatan seminar dan pelatihan yang diadakan PPNI kami diundang. InyaALLAH  tahun 2016 kami akan membangun Gedung  untuk SMK Terpadu Genus di Tanggah Jua  Kota  Bukittinggi  beserta klinik kesehatan.Semoga!

0 komentar:

Posting Komentar